
Penulis: Yuliani Ariani/Isvani Arief
Editor : Mardiwansyah
Unsulbar News, Majene. Ada pemandangan menarik di wisuda kali ini, alih-alih menggunakan setelan jas hitam sebagaimana pejabat pada umumnya, pejabat lingkup Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) justru mengenakan jas merah dengan corak khas mandar. Ternyata jas yang mereka kenakan pada acara wisuda Unsulbar di aula Masjid Ilaikal Mashir, Kamis (30/11/17) adalah jas dengan bahan kain sutra mandar (lipa saqbe) bermotif Sure’ Parara.
Tamrin S.Pd. M.Pd., mengatakan, pejabat-pejabat Unsulbar menggunakan pakaian bermotif Sure’ parara karena ini ciri khas kain sutra Mandar. Kain sutra Mandar bukan kotak-kotaknya yang diutamakan tetapi tentang filosofinya, yakni horizontal tentang bagaimana kita memperbaiki hubungan dengan antar manusia, sedangkan vertikal tentang bagaimana kita memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan.
Para pejabat, lanjutnya menggunakan sutra mandar atas instruksi dari rektor sebagai identitas untuk bagaimana menghargai kearifan lokal di daerah mandar, agar tidak hilang di tengah kebudayaan luar yang semakin deras masuk ke daerah kita.
“Kalau di Jawa pake batik, kita di daerah Majene harus pakai kain sutra mandar untuk melestarikan kearifan kita, dan kita tidak bolah kalah dong,” ungkap Amrin. Kepada Unsulbar News, Rektor Unsulbar Dr. Ir. H. Akhsan Dajalaluddin,MS mengungkapkan rasa senang karena bisa melihat Sure’ parara dikenakan oleh para pejabat Unsulbar karena menghargai kebudayaannya sendiri. Masyarakat penenun juga ekonominya bisa bagus. “Kita harus menghargai budaya itu, kalau tidak dihargai, siapa lagi, apakah ada orang lain atau dari kebudayaan lain yang akan menghargainya?,” ungkap rektor.