Tujuh Tahun Ngampus, Ini Perasaan Wisudawan Asal Mamuju

Gambar : Salah satu wisudawan Suprianto saat diwawancarai oleh awak media saat setelah prosesi wisuda dilaksanakan di aula masjid Ilaikal Nashir, Majene.

Penulis : Raja Wulan Ruslan, Ade Irma S
Editor: Masdin

Unsulbar News, Majene. Ada orang yang menganut prinsip lebih cepat, lebih baik termasuk dalam hal perkuliahan. Untuk kuliah program S1 standarnya adalah 4 tahun atau bisa dipersingkat jadi 3.5 bahkan ada yang hanya 3 tahun.

Mungkin banyakan orang ingin seperti apa yang dijelaskan di atas, bisa cepat selesai, kemudian lanjut ke dunia kerja. Namun, entah apa yang di pikirkan oleh Suprianto atau lebih kerap disapa Rian.

Mahasiswa kelahiran Mamuju, 31 Desember 1991 ini merupakan salah satu mahasiswa Universitas Sulawesi barat (Unsulbar) yang terdaftar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Program Studi (Prodi) Ilmu Politik 2011.

Rian menjadi salah satu peserta wisuda dari ratusan mahasiswa lainnya yang digelar di Masjid Agung Ilaikal Mashiir, Sabtu (01/12/2018). Ia meraih titel sebagai Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dengan waktu yang cukup lama, yakni kurang lebih 7 tahun.

Saat ditanya alasan yang melatar belakangi ia menjadi mahasiswa abadi di kampus, jawabannya adalah keadaan kampus pada saat ia masuk yang masih penuh dengan kekurangan dan gejolak.

“Selain proses kampus dulu yang masih bergejolak pada saat saya masuk, kemudian saya ada prinsip bahwa saya kuliah dan selesai ketika saya merasa matang, jadi saya anggap 7 tahun itu adalah proses yang matang untuk selesai,” ungkapnya kepada Unsulbar News, sembari aura bahagia terpancar dari wajahnya.

Meski terbilang lama di kampus, ia sangat senang karena akhirnya bisa menyelesaikan perkuliahannya meskipun ia menganggap bahwa ini merupakan tantangan baru baginya. Mengenai organisasi, Rian menganggap hal tersebut bukan salah satu faktor yang menghambat dalam meraih gelar sarjana, melainkan sarana untuk memperoleh skil dan jaringan itu sendiri.

“Jadi saya rasa organisasi bukan suatu alasan, hanya ada juga orang yang berorganisasi sampai 7 tahun itu hanya sebatas dijadikan sebagai proses,” jelasnya.

Rian menuturkan pula, bahwa cepat atau tidaknya mahasiswa menyelesaikan perkuliahan itu hanya masalah waktu, yang terpenting apakah dia keluar memiliki skil dan jaringan agar mampu bersaing dalam dunia kerja.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok