Jurnalis: Siti Nanda Cahya Al Qadri
Unsulbar News, Majene – Hari pertama perkuliahan setelah dilaksanakan daring selama dua minggu, sebagian mahasiswa dikagetkan dengan kantin yang berada di belakang gedung Kembar kini rata dengan tanah.
Pantauan lokasi, sebagian kantin yang berada di belakang gedung kembar telah dirobohkan. Dimana sebelumnya ditutup pada bulan Oktober 2023 lalu. Kini hanya tersisa satu kantin yang masih terbuka.
Baca juga: Kenapa Kantin Kampus Unsulbar Tutup Berjamaah?
Diketahui kantin tersebut dirobohkan atas perintah dari pihak kampus. Ternyata hal tersebut sehubungan dengan akan dilaksanakannya pembangunan gedung baru, yaitu gedung Fakultas Kedokteran.
Pemilik kantin yang masih terbuka, Rahmah saat diwawancarai menyampaikan pembangunan tersebut belum diketahui pasti waktu pengerjaannya, tetapi sudah diarahkan untuk pembersihan.
“Nanti pembangunan lagi gedung fakultas kedokteran, belum pasti juga bulan berapa kerjanya tapi diarahkan maki untuk pembersihan ini”, ucap wanita berjilbab cream tersebut.
Berita terkait: Mulai Pembangunan Gedung Fakultas Kedokteran, Ternyata Lokasinya Ada Di Sini
Selain itu, Rahmah juga mengungkapkan alasan mengapa dirinya selaku pemilik kantin belum melakukan pembersihan. Dikarenakan material pembangunan gedung Fakultas Kedokteran belum berada di lokasi pembangunan. Sehingga Rahmah lebih memilih untuk tetap berjualan.
“Bilangka kalau belum ada masuk material masuk, jadi menjual maki dulu, kasihan juga mahasiswa kalau jauh kantinnya”, ujar Rahmah.
Mengenai hal ini, rencana pembangunan gedung Fakultas Kedokteran akan dibangun dua gedung. Gedung kedokteran umum dan gedung kedokteran gigi.
Pelaksanaan pembangunan gedung kedokteran tersebut dilakukan setelah penandatanganan kontrak yang akan dilaksanakan pada hari Jumat mendatang (1/03/2024).
Kepala biro umum, kepegawaian dan keuangan, H Dahri Nurdin, mengungkapkan mengenai dana dari pembangunan gedung kedokteran ini, bersumber dari Surat Berharga Syariat Negara (SBSN).
“Dananya, sumber dananya dari SBSN. SBSN itu surat berharga syariat negara dari pusat itu”, ucap Dahri.
Editor: Ade Irma Sari