Penulis: Ishak
Unsulbar News, Majene – Menurut Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti, pihaknya telah mencatat minimal 12 kasus bullying sejak Januari hingga Mei 2023.
Adapun masalah bullying di Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah kasus bullying di antara murid- muridnya. Posisi yang sangat besar bukan?
Hampir semua orang mungkin pernah mengalami bullying, pada satu titik di dalam hidup mereka. Bullying atau perundungan adalah tindakan menyakiti orang lain secara berulang dengan maksud untuk mengendalikan, mengintimidasi, dan merusak orang lain.
Tindakan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, termasuk siksaan verbal, serangan sosial, agresi fisik, dan ejekan, baik secara langsung maupun melalui media sosial atau internet secara luas.
Kalian pernah dengar gak kasus bullying orang dipukuli hingga muntah darah di Mamuju? Video viral berdurasi 14 detik itu memperlihatkan seorang gadis tega dipukuli oleh sekelompok ABG (Anak Baru Gede), dengan menggunakan tangan (memukul) hingga tersungkur ke semak-semak.
Koran pun mengalami luka pada bagian kepala, lecet di beberapa bagian tubuh, sesak nafas bahkan sampai muntah darah. Miris bukan?
Mengapa seseorang melalukan Bullying?
Mungkin kita bertanya – tanya mengapa sih orang setega itu melakukan bullying? Apa sih alasannya sampai jadi perundung?
Dilansir dari laman kompas.com, berikut adalah beberapa alasan umum mengapa orang melakukan bullying.
- Memiliki Trauma Emosional
Meskipun trauma pribadi tidak memberikan alasan bagi siapa pun untuk menyakiti orang lain, terkadang hal itu dapat menjadi alasan mengapa orang melakukan Bullying. Sering kali, mereka yang dengan sengaja berusaha mengintimidasi orang lain juga terluka karena pengalaman hidup mereka yang sulit.
- Pernah Menjadi Korban Bullying
Terkadang orang melakukan Bullying karena mereka sendiri pernah menjadi korban. Di satu sisi, mereka mungkin merasa Bullying dapat melindungi mereka dari pengalaman yang sama. “Beberapa orang mencoba untuk mendahului Bullying yang mereka kira akan mereka alami dan melakukannya untuk melindungi diri mereka sendiri dengan menyerang terlebih dahulu,” ungkap Felder.
- Merasa Insecure
Terkadang orang melalukan Bullying karna merasa kurang unggul dari pada korban. Mereka akhirnya merasa Insecure dan merundung orang lain sebagai cara untuk menyesuaikan diri atau membuat diri mereka merasa lebih unggul.
Apa yang dilakukan ketika berada dalam bullying?
Mungkin di antara pembaca sekalian ada yang dalam posisi bullying atau pernah jadi koran. Jadi ini beberapa hal yang wajib kalian lakukan ketika berada dalam posisi itu.
- Ceritakan Pengalaman Bullying yang Kamu Rasakan
Jangan memendam perasaan sendiri. Menceritakan pengalaman bullying yang kamu rasakan kepada teman, guru yang bisa dipercaya, atau konselor bisa membantumu untuk merasa lebih baik.
Menceritakan apa yang kamu rasakan bisa menjadi sarana yang baik untuk menyalurkan frustrasi dan rasa takut.
- Berlatih Menunjukkan Sikap Percaya Diri
Latih diri untuk bersikap percaya diri di depan umum. Latih diri untuk merespons segala tindakan pelaku bullying lewat perilakumu. Tunjukkan sikap percaya diri di depan mereka, meskipun pada awalnya kamu harus berpura-pura untuk melakukannya.
- Abaikan Upaya Bullying dengan Sikap Cuek
Jika memungkinkan, abaikan orang yang mencoba melakukan Bullying kepadamu dengan berjalan pergi dari tempat dan situasi di mana mereka mencoba melancarkan aksi intimidasi.
Orang-orang yang gemar melakukan Bullying ingin kamu menunjukkan reaksi. Bersikap cuek merupakan langkah awal untuk mematahkan intimidasi mereka.
- Berjalan Tegak dengan Dagu Terangkat
Meskipun terdengar sederhana, bahasa tubuh yang tepat setidaknya bisa membuat orang yang berniat melakukan bullying ragu. Cobalah berjalan dengan punggung tegak dan dagu terangkat untuk menyampaikan pesan bahwa kamu bukan orang yang lemah.
Nah ini mungkin bisa membantu kalian terhindar dari posisi bullying. Intinya hindarkan diri dari situasi yang bisa membahayakan dirimu dan latihlah diri untuk menunjukkan keberanian di depan para pelaku bullying. Jangan sampai kasus penganiayaan terhadap ABG terjadi kepada remaja-remaja lain.