Sosok Muhammad Yakub, Maba Disabilitas Unsulbar Prodi Bisnis Digital

Muhammad Yakub Maba Disabilitas Unsulbar Prodi Bisnis Digital

Jurnalis: Meliati Tudang

Unsulbar News, Majene –  Muhammad Yakub, mahasiswa baru (Maba) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) antusias mengikuti masa pengenalan kampus yang berlangsung selama tiga hari, Senin hingga Rabu (12-14/8/2024).

Di tengah kegiatan, pria dengan sapaan Yakub itu mencuri perhatian karena merupakan mahasiswa istimewa. Dimana ia merupakan penyandang disabilitas.

Meski memiliki keterbatasan fisik, maba program studi bisnis digital itu tetap antusias mengikuti seluruh rangkaian acara pengenalan kampus hingga selesai.

Secara terpisah saat diwawancara Jurnalis Unsulbar News, Yakub berbagi cerita tentang pengalamannya ikut kegiatan pengenalan kampus.

“Saya sempat trauma karena diteriaki, namun lama kelamaan ternyata asik juga, saya juga dibantu oleh panitia dan juga banyak yang berteman dengan saya,” ungkapnya (14/8).

Terkait kondisi fisik yang dialaminya saat ini, pemuda asal Desa Tenggelang, Kecamatan Luyo itu menuturkan menderita penyakit Osteoporosis sejak usia dua bulan.

Maba Prodi Bisnis Digital

Seperti dikatakan sebelumnya Yakub adalah mahasiswa program studi bisnis digital, fakultas Ekonomi Unsulbar, tahun angkatan 2024. Dirinya diterima di program studi tersebut melalui jalur seleksi mandiri.

Lulusan dari MAS Nur Ma’arif Sepang tersebut mengaku kuliah di Unsulbar karena rekomendasi kakaknya, dimana juga mahasiswa Unsulbar.

“Saya daftar jalur mandiri, saya juga mendaftar di Unsulbar mengambil jurusan Bisnis Digital karena arahan dari kakak saya dan dukungan keluarga,” tuturnya.

Dapat UKT Rp2.750.000

Dibalik sosoknya yang antusias, ada hal yang cukup membuat Yakub khawatir, pasalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ia terima menurutnya cukup mahal, yaitu Rp2.750.000.

“Saya merasa keberatan dengan jumlah uang kuliah tunggal (UKT) yang ditetapkan sebesar Rp2.750.000, dan UKT kakak saya sebesar Rp.1.250.000,” tuturnya.

Adapun ia katakan pekerjaan orang tuanya sehari-hari sebagai seorang petani, dengan mendapatkan uang dari hasil jual daun jeruk di pasar dengan harga Rp7.000 per kilogramnya.

“Pendapatan perbulan paling tinggi sebesar Rp500.000  untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah saya dan kedua saudara saya,” jelasnya.

Harap Peroleh Beasiswa

Yakub berharap bisa peroleh beasiswa khususnya dari pihak kampus, mengingat kondisi ekonomi keluarga yang belum baik. Apalagi kakak kandungnya juga merupakan mahasiswa Unsulbar bukan penerima beasiswa.

“Saya berharap mendapat KIP-Kuliah dan dibantu oleh pihak kampus,” harap Yakub.

Dengan adanya bantuan beasiswa atau sejenisnya itu, Yakub merasa akan sangat terbantu nantinya.

Adapun cita-citanya ketika selesai pendidikan di Unsulbar, dimana ia akan membuat suatu bisnis.

“Saya berharap nantinya saya bisa membantu orang tua saya dan menjadi lebih baik dengan membuat sebuah bisnis dari ilmu yang saya dapatkan,” tutupnya.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok