Resensi Buku: Untuk Kamu Yang Mau Menyerah

Buku berjudul Untuk Kamu yang Mau Menyerah/Foto: Dokumentasi Pribadi/Amalia Dewi

Oleh: Amalia Dewi

Keterangan Buku;

Judul Buku: Untuk Kamu Yang Mau Menyerah (Tuhan Sedang Menyiapkan Kita Menjadi Pribasi Yang Kuat Dan Tangguh. Jadi Jangan Pernah Menyerah. Jangan Lelah Untuk Melakukan Perbaikan)

Penulis: Haidar Musyafa

Penerbit: Syalmahat Publishing

Cetakan:  Ketiga, 2022

Tebal: 188 Halaman

ISBN: 978-623-92995-7-6

Unsulbar News – Apakah salah jika kita bersedih dan kecewa? Apakah salah jika kita merasa tak mampu dan putus asa atas keinginan kita yang tidak terwujud? Kita juga harus ingat bahwa kita ini hanyalah manusia biasa yang lemah dan cenderung menyerah dengan hal-hal yang sulit. Hal itulah yang membuat kita sulit dan ikhlas menerima setiap masalah dan ujian yang Tuhan berikan pada kita.

Bicara soal hidup, pasti tidak akan pernah lepas dari masalah dan ujian. Dalam perjalanan mewujudkan mimpi, selalu ada pengorbanan dan perjuangan berat yang harus dijalani. Sering kali rencana yang telah dibangun tidak berjalan sesuai dengan keinginan yang dapat membuat seseorang berputus asa. Dan hal yang sangat wajar jika manusia mengalami sedih, kecewa, lelah, dan ingin menyerah.

Buku ‘Untuk Kamu Yang Mau Menyerah’, berisi kiat-kiat agar kita tidak mudah kalah dan menyerah oleh keadaan dan kegagalan. Disertai juga dengan rumus-rumus para tokoh-tokoh terkenal agar kita dapat mengubah kekalahan menjadi kemenangan dan kesulitan jadi peluang.

Buku sampul warna biru ini terdiri dari 4 bab yang saling terangkai setiap sub babnya.

Jangan Menyerah, Hadapi Kenyataan

Dari banyak sub-bab sebagai generasi yang masih muda, saya lebih tertarik pada bagian ‘Jangan Menghawatirkan Masa Depan’. Pada saat pikiran negative berkumpul dan menjelajahi pikiran, maka kita tidak lagi memiliki kekuatan untuk bangkit dan melawan, karena yang ada hanya kesedihan dan kekecewaan.

Membiarkan diri terus-menerus meratapi dan menangisi keterbatasan dan kegagalan yang akan terjadi di masa depan. Namun, perlu kita ketahui jika kita memilih meratapi hal tersebut maka kita akan jatuh ke jurang yang amat dalam dan bahkan bisa membuat masa depan suram. Jadi, berhentilah menghawatirkan masa depan secara berlebihan. Perlihatkan action dalam menata masa depan bukan dengan meratapi.

Jangan Menyerah Kegagalan Adalah Pelajaran

Mataku terfokus pada halaman 54, Belajar Gagal Dari Seichiro Honda penemu kendaraan HONDA asal Jepang. Seichiro bukanlah seorang lulusan kuliah. Apakah perjalanan hidupnya sukses sejak mula-mula? Tentu tidak, awal merintis bisnis, ia mengalami kegagalan berulang kali.

Bahkan Seichiro pernah jatuh sakit dan tak memiliki uang sepeserpun. Akan tetapi hal tersebut tak mengurungkan niatnya untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita dalam dunia permesinan. Kesuksesan HONDA adalah hasil dari kegagalan yang selalu diperbaiki.

Mari Berbenah

Dalam bab ini saya akan membahas secara umum dari buku ini karena sub bab sangat keren-keren, dalam bukunya penulis mengambil langkah-langkah bagaimana memulai menentukan tujuan hidup oleh Dr. Ibrahim Hamd Al-Qu’ayyid, yaitu: Buat tujuan yang merasa tertantang namun merasa yakin bahwa anda dapat mewujudkannya.

Tentukan spesifikasi tujuan yang dapat dijelaskan, Apabilah memiliki lebih dari satu tujuan buatlah saling terkait antara satu sama lain, Rumuskan/list tujuan, Terntukan target waktu dalam mencapai tujuan. Jangan lemah beranggapan bahwa kegagalan adalah kelemahan, karena pada dasarnya semua manusia tercipta mempunya potensi masing-masing.

Terakhir, Jangan Menyerah, Mari Berjuang

Bab terakhir ini saya akan mengutip salah satu motivasi dari penulis.

“Masalah adalah sesuatu yang niscahya dalam hidup ini, oleh karena itu,kita tidak boleh takut untuk menghadapinya. Hadapi masalah dengan dada yang lapang, biarkan Tuhan yang memberikan jalan untuk menyelesaikan”.

Bagiaman readers Unsulbar News, apakah kalian merasa penasaran dengan buku tersebut? Intinya apabila kita menyadari bahwa kehidupan ini merupakan sebuah kompetisi, maka akan menjadi sebuah kesalahan besar jika kita menyerah kalah terhadap masalah dan menganggapnya sebagai sumber kegagalan.

Have a nice day!!!

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok