Oleh : Sadrina
Keterangan Buku;
Judul Buku: Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah (Sesungguhnya Berpura-pura Bahagia itu Melelahkan)
Penulis: Munita Yeni
Penerbit: Psikologi Corner
Cetakan: Pertama , Oktober 2018
Tebal: 228 Halaman
ISBN : 978-602-5907-78-4
Unsulbar News, — Terkadang kita terlalu sibuk mencintai ini dan itu bahkan kita lupa untuk mencintai diri sendiri, dan itu sungguh melelahkan. Mengapa manusia mulai lupa untuk mencintai diri sendiri? Bukannya sangat melelahkan ketika kalian ditinggal seseorang? Jika kalian sendiri yang meninggalkan dirimu, betapa sunyinya?
~~~
Mulanya buku ini saya lihat di Tiktok shop, awal memandang buku ini, saya langsung jatuh cinta dengan judul dan sampulnya yang terkesan sunyi dan begitu damai.
Buku ini berisi tentang perbaikan diri atau self improvement. Semacam membaca buku psikologi. Buku bercerita tentang bagaimana kita harus mengenali dunia nyata, sehingga tidak serta merta kita terjebak dalam dunia imajinasi yang kita ciptakan sendiri kala merasa kesepian dan kurang percaya diri. Atau di saat kita menjadikan kekurangan adalah sesuatu yang menakutkan. Seperti tekanan mental, tidak percaya diri, atau merasa diri kita penuh dengan kekurangan.
Baca Buku Ini Saat Engkau Lelah merupakn judul buku yang mengulas tentang gangguan psikologi yang dialami para remaja. Tentu gangguan tersebut sangat berisiko jika dibiarkan begitu saja. Lama-lama akan mengendap dan menjadikan orang tersebut tidak baik.
Tiap membaca kisah yang dituturkan, banyak kutipan yang menarik untuk dipahami. Dari banyak kutipan yang tuliskan, ini bisa jadi pemantik untuk tidak menyalahkan pihak lain atas apa yang terjadi pada diri kita dan tentunya menjadi diri sendiri.
Di sela-sela cerita panjang terselip kutipan yang menarik perhatian saya. Kutipan tersebut mempunyai font dan ukuran huruf berbeda.
“Semua yang terjadi karena orangtuaku yang dulu memaksaku. Aku sebenarnya tidak suka dan tidak sesuai dengan passionku. Kalau sekarang aku dikondisi yang sedikit sulit seperti ini, salahkan mereka saja.”
Menyalahkan orang lain bukanlah sebuah pemecahan Masalah. Jika setiap kesialan dan ketidak beruntungan kita limpahkan ke orang tua kita taupun orang lain, itu hanya akan menambah perasaan marah, takut, dan penyesalan.
Membenci diri sendiri seperti api yang membakar lilin, jika diliat dari luar terlihat normal namun perlahan ia membinasakan dirinya sendiri, perlahan-lahan membenci diri meretakkan rasa kepedulian kita, lalu minat dan semangat kita, lalu ia akan meretakkan keinginan kita.
Selain kutipan yang menarik dan penuh makna, ada juga berbagai saduran (lapisan) kalimat cerita tentang sosok yang mempunyai permasalahan mengenai dirinya yang diambil dari buku lainnya guna melengkapi pernyataan atau pendapat penulis. Saduran buku dilengkapi dengan catatan kaki serta daftar pustaka di bagian belakang.
Pada dasarnya buku ini berisi berbagai cerita tentang seseorang yang tidak percaya diri. Banyak kisah yang sudah diterangkan lengkap beserta simpulannya. Tidak hanya mengulas risiko gangguan psikologi remaja, pada sub bagian akhir juga mengulas langkah-langkah bagaimana seseorang bisa mengatasi gangguan mental remaja.
Saya mengutip sedikit pada sampul belakang sebagai penambah rasa penasaran kalian yang ingin membacanya.
“Belajar menerima, menyayangi dan mencintai diri kita dengan anggun, sehingga lelah pun iri melihat romantisnya kita dengan diri kita sendiri”.
Terkadang kita terlalu sibuk mencintai ini dan itu bahkan kita lupa untuk mencintai diri sendiri, dan itu sungguh melelahkan. Mengapa manusia mulai lupa untuk mencintai diri sendiri? Bukannya sangat melelahkan ketika kalian ditinggal seseorang? Jika kalian sendiri yang meninggalkan dirimu, betapa sunyinya?
=========