Resensi Buku: Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan

Sampul Buku/ Foto: Cyndy Rahayu

Oleh: Cyndy Rahayu Prayogo Putri

Keterangan Buku

  • Judul Buku: Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan
  • Penulis :Ihsan Abdul Quddus
  • Penerbit : Pustaka Alvabet Anggota IKAPI
  • Cetakan: 1, April 2012
  • Tabel : 228 hlm. 13×20 cm
  • ISBN : 978-602-9193-16-9

Unsulbar News, Majene-Menjadi seorang perempuan kita memang sering dihadapkan oleh pilihan-pilihan yang sulit, baik mengenai karier, hubungan, dan kehidupan keluarga. Namun, tentunya kita berpikir mengapa perempuan harus memilih? Bukankah perempuan bisa melakukan itu semua?

Kisah ini menceritakan perjalanan seorang perempuan yang merenungkan dan mencari identitas dalam hidupnya. Menghadirkan perjalanan emosional dan pencarian jati diri seorang perempuan dalam menghadapi ekspektasi dan stereotipe masyarakat. 

Dengan mempunyai ambisi kuat dalam hidupnya, yang membuatnya menjadi seorang politisi sukses dan mempunyai karier yang bagus. Sehingga ia selalu tampil dalam forum-forum perempuan dan even-even penting lainnya.

Namun, dalam semua hal yang telah diraih, kehampaan dan kejenuhan selalu menyelimuti kehidupannya dan ia selalu terbawa layu dalam perasaannya sendiri. Dalam hidupnya ia selalu menolak stigma tentang kecantikan dan kepintaran kaum perempuan, yang hanya diperuntukkan dan dilarang pada sisi tertentu.

Menurutnya Perempuan tidak bisa dipenjarakan dalam jeruji pernikahan dan dibatasi perannya hanya menjadi seorang ibu. Perempuan bukan pembantu bagi suaminya, bukan pula pesuruh bagi anak-anaknya.

Perjalanan tokoh utama tersebut (Suad) mengungkapkan upayanya untuk membongkar konstruksi gender yang ada dan berjuang melawan ekspektasi masyarakat terhadap seorang perempuan. Bahkan ia berpikir tidak menginginkan pernikahan jika itu hanya membuat kariernya rusak dan mencoreng ke citraannya sebagai pemimpin.

Dalam kehidupannya ia sangat berambisi dalam mencapai kariernya yang cemerlang, sehingga setelah menikah pun ia selalu ingin menjadi seorang pemimpin. Ia lupa bahwa ia telah menjadi seorang istri dari laki-laki yang bernama Abdul Hamid. Ia menikah setelah menyelesaikan S1-nya dan dikaruniai seorang putri bernama Faizah. Konflik terus berdatangan dalam kehidupan rumah tangganya sehingga terjadinya perceraian.

Perjalanan kehidupannya berstatus janda membuatnya terpandang sebelah mata oleh masyarakat, dengan berbagai Diskriminasi yang ada, sehingga terjadi pernikahannya yang kedua dengan Dokter Gamal yang pada akhirnya kembali berakhir.

Waktu yang terus berjalan dengan usia  lima puluh lima tahun, ia membunuh kebahagiaannya sebagai perempuan dengan melakukan apa saja untuk melupakan bahwa ia adalah perempuan. Ia masih berada pada lingkar kepemimpinan di organisasi pergerakan perempuan dan akan bertahan dalam kariernya. Serta akan kembali menjadi Asosiasi Wanita Karier yang kuat dan berpengaruh. Ia tidak menginginkan lebih dari semua itu, ia telah terbiasa untuk lupa bahwa ia perempuan.

Dari kisah ini, mempunyai ambisi dan keinginan yang kuat untuk mencapai karier yang cemerlang itu memang sangatlah bagus. Dan tidak ada yang berhak untuk membatasi perempuan dalam hal tersebut.

Namun, perlu diingat juga bahwa menjadi seorang perempuan dalam mengejar karier kita juga tidak boleh melupakan tugas lainnya, baik dari segi hubungan maupun kehidupan keluarganya.

Dengan mengangkat isu-isu seperti identitas, kesadaran diri, dan perjuangan perempuan, “Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan” berhasil membangkitkan kesadaran pembaca akan kekuatan dan keunikan masing-masing individu dalam menjalani hidup mereka, tanpa terikat pada peran-peran yang telah ditentukan oleh masyarakat. Novel ini menegaskan pentingnya menghargai dan merayakan setiap individu, terlepas dari gender mereka.

Secara keseluruhan, “Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan” adalah sebuah karya sastra yang menginspirasi, memprovokasi introspeksi diri, dan memberikan perspektif baru tentang pentingnya pemahaman diri dan penerimaan diri sendiri.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok