Raker Himapol Indonesia Wilayah V, Unsulbar Jadi Tuan Rumah

Jurnalis: Siti Nanda Cahya Al Qadri

Unsulbar News, Majene – Himpunan Mahasiswa Politik (Himapol) Indonesia melangsungkan acara pembukaan musyawarah rapat kerja sembilan (IX) untuk wilayah lima (V) Jumat, 08 Maret 2024.

Dalam hal ini Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) berkesempatan sebagai tuan rumah dan pembukaan tersebut berlangsung di ruang Teater Gedung A Unsulbar. Raker tersebut akan berlangsung selama tiga hari, hingga 10 Maret 2024.

Pada musyawarah rapat kerja kali ini, himpunan mahasiswa politik wilayah V tergabung ke dalam beberapa kampus, yakni Universitas Sulawesi Barat, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Universitas Halu-Oleo dan Universitas Islam Negeri Dato Karama Palu.

Ketua koordinator wilayah (korwil) V himpunan mahasiswa Politik Indonesia Fitriadi Akbar, mengharapkan rapat kerja kali ini dapat menghasilkan program kerja yang mempunyai pengaruh signifikan baik.

“Tentunya kita berharap melalui rapat kerja kali ini dapat melahirkan program kerja yang dapat berdampak untuk Himapol Indonesia Wilayah V. Khususnya bagi masyarakat, mahasiswa, dan khususnya bagi kampus yang tergabung dalam Wilayah V Himapol Indonesia”, ucap Fitriadi dalam pesan teksnya.

Dirangkaikan dengan Seminar Kepemiluan

Selain itu, pembukaan rapat kerja tersebut dirangkaikan dengan seminar kepemiluan yang mengangkat tema “Penguatan Demokrasi Pasca Pemilu 2024”.

Dalam seminar tersebut dihadiri langsung oleh ketua komisi pemilihan umum (KPU) kabupaten Majene Munawir Ridwan, S T, M T sebagai pembicara.

Munawir dalam penyampaiannya, menggambarkan secara umum pelaksanaan pemilu khususnya di Kabupaten Majene. Dimana pelaksanaannya berlangsung dengan lancar dan sejumlah pencapaian menunjukkan hasil yang positif, sehingga mencapai partisipasi 88%.

”Tingkat partisipasi pemilih di Majene mencapai 88% dan berjalan dengan lancar. Sehingga sejumlah pencapaian menunjukkan hasil positif”, ucap ketua KPU Majene tersebut.

Munawir kembali mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir pada seminar tersebut untuk mengkaji mengenai suara yang batal atau tidak sah pada pemilu kali ini.

“Di samping itu ada beberapa hal perlu juga dikaji lebih lanjut. Misalnya suara tidak sah masih mencapai ribuan, tentunya hal ini perlu kita perhatikan”, sambungnya.

Secara terpisah, ketua Pusat Study Pemilu dan Politik Lokal (Pusmipol) sekaligus dosen ilmu politik Unsulbar, Farhanuddin, S E, M Si mengungkapkan untuk dapat mencapai pemilu demokratis, jujur, serta adil tentunya segala pihak harus mengetahui tujuan dari pada pemilu itu sendiri salah satunya sebagai kedaulatan rakyat.

”Untuk hadirnya pemilu yang demokratis, jujur adil dan berintegritas, penting untuk semua pihak melihat tujuan pemilu yakni sebagai sarana kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpin. Serta sangat penting juga untuk menaati prinsip – prinsip pemilu”, ujar Farhanuddin pada Unsulbar News melalui pesan WhatsApp.

Editor: Ade Irma Sari

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok