Karya : Mulki
Di antara tembok akademis
Dan kebijakan politik dan sosial
Kau berdiri kokoh di belakang angin
Kala badai diguyur hujan
Kala terik malu berujar
Selepas kering dan panas
Antarkan mulut saling meminta hak
Panas tak henti selimuti pohon sengketa
Akademisi sok ilmiah
Kebijakan sok paling tau
Politik marak berargumen
Sosialis tak mau kalah berteori
Namun kau terus tegak
Buktikan diri sebagai entitas mandiri
Lahir dari alam
Tumbuh karena alam dan mereka terus berdebat
Meminta hak padahal tidak berhak.
*Penulis merupakan mahasiswan Hubungan Internasional Unsulbar