Oleh : Febrianti Daeng Mangetten
Bukan kembang api
tapi ratapan yang membumbung ke langit
Sebab perihnya tiap tarikan napas oleh debu debu di udara
Dari mesin-mesin pabrik yang tak lagi bertuan
Dari lumbung-lumbung kosong
Dari bangku-bangku taman yang tak terjamah berkeliling memberitakan duka
Menjelma jadi ego
yang menutup jendela hati
yang mematahkan tangan-tangan pemurah membungkam nurani
kian menyayat hati saudara-saudaranya
Menyisakan angan-angan tanpa kepastian
tentang air mata dan darah yang mengering di pipi,
menguap ke angkasa, berubah jadi hujan
yang kelak turun menjinakkan debu-debu tanah air ini
Semoga
Penulis adalah Mahasiswa Unsulbar, Prodi Akuntansi C 2018