Puisi : Debu Debu Lara

Ilustrasi ( Unsplash.com )

Oleh : Febrianti Daeng Mangetten

Bukan kembang api
tapi ratapan yang membumbung ke langit
Sebab perihnya tiap tarikan napas oleh debu debu di udara

Dari mesin-mesin pabrik yang tak lagi bertuan
Dari lumbung-lumbung kosong
Dari bangku-bangku taman yang tak terjamah berkeliling memberitakan duka

Menjelma jadi ego
yang menutup jendela hati
yang mematahkan tangan-tangan pemurah membungkam nurani
kian menyayat hati saudara-saudaranya

Menyisakan angan-angan tanpa kepastian
tentang air mata dan darah yang mengering di pipi,
menguap ke angkasa, berubah jadi hujan
yang kelak turun menjinakkan debu-debu tanah air ini

Semoga

Penulis adalah Mahasiswa Unsulbar, Prodi Akuntansi C 2018

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok