Oleh : Muhammad Sarif
Hawa dingin sunyi berderik
Kabut putih menghapus mentari pagi
Tegak cahayanya menusuk hingga kejiwa
Pahatan gunung nan indah memecah langit
Berselimut awan beralas zamrud
Tinggi dan tajam
Saat waktu tidak beranjak
Di sanalah sanubari berdetak
Sunyi sepi tak beriak
Cermin ilusi di atas danau
Menciduk pohon yang melambaikan warna
Di Selah Kaki-kaki mengejek Karya-karyanya
Di manakah aku saat ini…?
Di mana jiwa tak mengingat pondok bambu nan indah dulu
Di saat hidup serasa sempurna bagaikan sang raja
Sungguh elok permadani ini
menabur pesona di atas cakrawala
Tak berujung dalam pandangan
Serasa mengembara di negeri tak bertuan
Bogor,22 Oktober 2017
Penulis adalah mahasiswa pasca sarjana IPB asal Sulawesi Barat