Jurnalis: Muh Ikmal
Unsulbarnews, Majene – Dua tim perwakilan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dinyatakan lolos sebagai penerima bantuan program pembinaan mahasiswa wirausaha (P2MW) tahun 2024. Tim pertama yang berhasil mendapatkan bantuan tersebut dari Fakultas Mipa (FMIPA). Tim tersebut terdiri dari lima mahasiswa dari prodi matematika, yaitu Rosmila, Bintang Guntur, Erwi Salvi, Syahrina, dan Busrang.
Sedangkan tim kedua merupakan gabungan dari beberapa Fakultas yang ada di Unsulbar, yakni Since Silong (Matematika), Depianti (Ekonomi), Marlina (prodi keguruan dan ilmu pendidikan), dan Oprianti Tasik Lebukaan (Ekonomi).
P2MW diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (kemendikbudristek) sebagai upaya pengembangan kreatifitas usaha mahasiswa melalui bantuan dana. Pada tahun ini, jumlah tim Unsulbar yang mendapatkan bantuan program bertambah menjadi dua tim, dimana tahun sebelumnya hanya terdapat satu tim.
Kepada UnsulbarNews, salah satu ketua tim Rosmilah mengungkapkan bahwa ia dan teman-temannya melalui proses yang panjang dalam mengikuti program tersebut hingga dinyatakan lolos.
“pertama kali saya dapat info dari dosen pembimbing, lalu diminta mencari judul yang menarik dan mulai merancang draft proposal untuk diajukan. Setelah proposal kami selesai, kami mendaftarkan akun di P2MW dan submit proposal. Lalu dilakukan seleksi internal dari pihak kampus dan proposal yang disetujui diajukan untuk diseleksi dari Dirjen Belmawa. Alhamdulillah bersyukur setelah pengumuman resmi dari Belmawa dan kami dinyatakan lolos”, tuturnya saat diwawancara via WhatsApp (02/5/2024) malam.
Adapun judul dari proposal yang diajukan “Bimbel Matematika Berbasis Technological Pedagogical Content Knowledge“. Satu tim lainnya dengan judul “Eksistensi Warisan Lokal Melalui Inovasi Industri Kreatif Produk Fashion dari Tenun Mamasa”.
Rosmilah berharap implementasinya berjalan dengan lancar, meskipun sebelumnya mengalami kendala kecil. “Diawal kendalanya itu mencari ide yang cocok dan menarik dalam waktu yang cukup singkat, tapi kalau secara teknis untuk saat ini belum ada kendala. Semoga kedepan implementasi kegiatannya tetap berjalan baik sesuai yg kami rencanakan,” sambung Rosmilah
Mahasiswi semester tiga tersebut menerangkan, mereka mengajukan dana sekitar Rp.10.000.000 dari tolal maksimum pendanaan Rp.15.000.000 dari Dirjen Belmawa. Tim Matharoo ini telah mengagendakan rencana yang akan diterapkan untuk penggunaan bantuan dana yang didapatkan. “implementasi kegiatannya kami nantinya akan buat bimbel dengan pendekatan yang inovatif dengan menggabungkan teknologi, pedagogi, dan konten sehingga pembelajaran tentang matematika akan lebih efektif dan menarik”, ujar Rosmilah sebagaia ketua tim.
Tim yang terdiri dari mahasiswa prodi matematika tersebut, diharapkan mampu memberikan hasil yang maximal. “tim kami juga terdiri dari mahasiswa-mahasiswa yang bisa dikatakan memang punya minat terkait matematika, sehingga harapannya pemahaman kami di kampus akan banyak membantu saat proses kegiatan kami berjalan nantinya”, sambungnya.
Selain itu, tim tersebut juga menyampaikan program yang sebagai layanan bimbingan belajar matematika itu akan menerapkan pendekatan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge). Dimana bimbingannya lebih menekankan pada pemahaman konsep matematika dari pada sekadar menghafal rumus. Ketua tim prodi matematika tersebut menaruh harapan dan keinginannya terhadap apa yang akan mereka kerjakan kedepannya.
“Harapannya semoga kedepannya akan berjalan sesuai dengan yang kami rencanakan dan juga tentunya dapat memberikan pemahaman mengenai konsep matematika lebih mendalam, terimakasih,” pungkasnya.