Penulis: Warkiah
Unsulbar News, Majene — Sudah tidak asing isu mental health atau kesehatan mental di kalangan mahasiswa, bahkan banyak mahasiswa di zaman sekarang mengatakan mengalami gangguan atau masalah mental health.
Dilansir dari situs Kemdikbud.go.id menyatakan bahwa kini gangguan mental kerap terjadi pada kelompok usia 18-25 tahun. Dengan kata lain, fenomena tersebut berkaitan erat dengan kalangan anak muda termasuk mahasiswa.
Dimana disebutkan sebanyak 64% generasi muda mengalami masalah kecemasan, sedangkan 61,5% di antaranya sudah mengarah pada gejala depresi.
Kesehatan mental sangatlah mempengaruhi bagaimana kita menjalani kehidupan sehari-hari, apabila mempunyai mental health yang baik akan membuat kita fokus beraktivitas dan mampu menghadapi setiap masalah.
Akan tetapi apabila mempunyai mental health yang buruk, maka akan berdampak pada suasana hati. Tentu hasilnya ke gairah untuk bekerja dan beraktivitas yang kurang, mudah emosi, hingga akhirnya sulit berfikir jernih.
Mahasiswa di zaman sekarang mudah mengalami mental health dikarenakan kurangnya bersosialisasi dan tidak bisa dipungkiri juga tugas kuliah yang menumpuk, ditambah permasalahan di dunia percintaan yang mengakibatkan stress berlebih.
Kebanyakan mahasiswa ketika sudah masuk gejala depresi hanya memikirkan jalan keluar dengan bunuh diri, padahal sebagai mahasiswa yang mempunyai wawasan luas tidak sepatutnya memilih jalan keluar dengan bunuh diri.
Masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi stres beberlebihan, seperti belajar mengelola waktu secara efektif, menjaga kesehatan fisik, bersosialisasi dan menjalin relasi,.
Bisa juga melakukan konseling atau sharing masalah yang sedang dialami kepada orang yang kita percaya serta meluangkan untuk me time (waktu sendiri) agar lebih rileks.
Penulis adalah mahasiswa ilmu hukum Unsulbar juga kru magang Unsulbar News tahun 2023