Jurnalis: Shelynda Trifebriani Nursalam
Unsulbar News, Majene — Ada momen haru saat wisuda ke-14 Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Rabu (5/7/2023) pagi. Hal tersebut saat sesi para wisudawan terbaik.
Sebanyak delapan wisudawan terbaik tiap fakultas dipanggil bergantian, kemudian mereka dipersilahkan maju kedepan untuk menerima penghargaan.
Namun sebelum menerima penghargaan, mereka berjalan seraya membawa buket untuk diberikan kepada orangtua mereka yang ikut hadir mengikuti prosesi wisuda.
Seketika suasana ruangan diselimuti tangis haru, penuh kehangatan dari para wisudawan dan orangtua yang datang.
Hal ini didukung backsound yang mengalun indah dari suara tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Unsulbar. Dimana tiga lagu yakni Cinta Untuk Mama, lagu Ayah, dan lagu Bunda ini diaransemen menjadi satu karya yang mampu menuntun para audiens menyatu dengan momen yang tercipta.
Momen haru ini tentu tak lupa untuk melekat di hati para wisudawan, khususnya yang terpisah jauh dari orang tua. Seperti halnya mahasiswa asal Nias, Sumatera Utara, Mei Mas Diana Gea, lulus terbaik Fakultas Ekonomi (Fekon).
Dengan gelarnya sekarang yakni Sarjana Ekonomi (SE) dan keluar sebagai salah satu wisudawan terbaik. Ia menyampaikan rasa harunya walaupun kehadiran orang tua terhalang oleh jarak, sehingga pemberian buket diberikan kepada yang diwakilkan.
“Tapi saya bersyukur ada sosok ibu yg dampingi saya di hari kebahagiaan saya yang dianggap sebagai anaknya sendiri yaitu ibu rektor, saya terharu pada ibu bisa mendampingi saya di hari wisuda saya,” ungkap rasa terima kasih Mei pada momen wisuda kemarin.
Tentu rasa haru itu bukan tanpa sebab, jauh dari orang tua, ekspetasi berkuliah yang senantiasa terpatahkan membuat dirinya berusaha untuk terus maju dan tidak menyerah. Hal itu tak luput dari motivasi orang-orang terdekatnya.
“Harus kuat di perantauan gak boleh menyerah dan motivasi itu yang membuat saya antusias untuk tidak menyerah dalam keadaan apapun. Dan puji Tuhan semua sudah saya lewati,” pungkasnya.