Membanggakan, Mahasiswi HI Unsulbar Ini Jadi Kandi Sulbar 2019

Gambar: Sri Wahyuni, Kandi Sulawesi Barat 2019

Jurnalis: Yona Vin Ziolina
Editor: Masdin

Unsulbar News, Majene. Perhelatan Pemilihan Kaka Kandi Sulawesi Barat (Sulbar) baru saja berakhir pada 24 September lalu, acara yang diadakan di Mamuju tersebut telah memilih sepasang putra-putri terbaik Sulbar yang diharapkan mampu menjaga budaya dan mempromosikan pariwisata, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pemenang dari kategori Putri tersebut ialah Sri Wahyuni atau lebih akrab disapa Uni, merupakan mahasiswi Program studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI), Universitas Sulawesi barat (Unsulbar) yang terpilih sebagai Kandi.

Mewakili Kabupaten Majene kala itu, kemenangan tersebut menjadi kesyukuran tersendiri baginya usai unggul dari puluhan peserta dari Kabupaten lain, betapa tidak sebelumnya ia merasa kurang percaya diri untuk mengikuti program tersebut. Pasalnya, ia menganggap pengetahuannya masih minim mengenai pariwisata di Sulbar, sedangkan ia merupakan mahasiswa rantau asal Jeneponto, Sulawesi Selatan dan baru 3 tahun hidup di Sulbar.

Namun, ketertarikannya kemudian bermula setelah melihat potensi pariwisata yang dimiliki Sulbar, baik dari wisata alam, budaya, dan kuliner. Rasa bangga akan potensi-potensi inilah yang menuntunnya untuk mendaftarkan diri di ajang pemilihan tersebut (Kaka Kandi Sulbar 2019), hingga akhirnya keluar sebagai pemenang.

Motivasi lain yang membuat mahasiswi cantik tersebut tertarik, menurutnya sebagai generasi muda, ia memiliki peran yang sangat penting untuk mempromosikan budaya dan pariwisata (Sulbar) agar dikenal oleh wisatawan, baik diseluruh nusantara maupun kanca internasional. Sehingga Kaka Kandi Sulbar 2019 merupakan wadah yang tepat.

Dibalik gelar Kandi yang disandangnya saat ini, Uni sendiri merupakan mahasiswi aktif semester akhir sekaligus seorang pekerja part time di sebuah restoran sekaligus tempat karaoke dikawasan Majene, tepatnya Cilacap Family Karoke and Resto. Pekerjaan tersbut dilakoninya sebagai pengisi waktu luang, juga mencari pengalaman dalam persiapan untuk memasuki dunia kerja setelah pendidikannya selesai.

Sri Wahyuni

Melalui kerja part time, ia dapat belajar mengenai hidup. “Kalau pengalaman hidup itu untuk mengintropkesi diri, bahwa yang namanya cari uang itu tidak segampang kita membalikkan telapak tangan, tapi butuh proses dan perjuangan,” ungkapnya kepada Unsulbar News (01/10).

Tinggal jauh dari orang tua mengharuskan dirinya mandiri, menghasilkan uang dari keringat sendiri adalah salah satu bentuk tanggung jawabnya agar tidak lagi terlalu bergantung pada orang tua. “Bagi saya, sudah cukup mereka membiayai saya semasa sekolah di SD, SMP, dan SMA dulu, malu rasanya bila kuliah pun masih bergantung sama orang tua,”.

Perihal membagi waktu antara kuliah dan kerja, wanita 21 tahun ini memiliki cara tersendiri. Misalnya megerjakan tugas kuliah jauh hari sebelum deadline agar bias dikumpul tepat waktu sehingga bisa bekerja dengan fokus. Ia juga dibantu dengan kebijakan pemilik tempat kerjanya dengan beberapa aturan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang disesuaikan dengan karyawan yang masih kuliah.

Tak hanya berprestasi dalam dunia akademis, Uni pun ternyata mempunyai bakat seni di bidang musik. Hobby bernyanyi-nya pernah mengantarkan dirinya sebagai pemenang lomba menyanyi antar fakultas pada acara Dies Natalies Unsulbar 2016, serta juara kedua lomba menyanyi di acara Porseni antar universitas di Bone 2016.

Mahasiswi yang bercita-cita jadi diplomat tersebut tentu mempunyai banyak sosok yang menginspirasinya, namun sosok yang sangat memotivasinya ialah Asma Amin, seorang dosen Hubungan Intenasional di Unsulbar sekaligus dosen penasehat akademiknya sendiri. Uni mengungkapkan bahwa beliau tidak pernah berhenti menyemangatinya dalam melakukan sesuatu bahkan ketika ia hampir menyerah, beliau terus memberikan dukungan yang bertubi-tubi. Selain itu, motivasi dari orang tuanya juga tidak kalah penting, serta dukungan dari sahabat-sahabatnya.

Setelah menyelesaikan studinya, ia rencana akan melanjutkan pendidikan di strata berikutnya, salah satunya dengan mencoba jalur beasiswa. Juga dengan gelar Kandinya, dia termotivasi untuk mempromosikan pariwisata-pariwisata Indonesia selain di Sulbar.

Uni juga berpesan untuk generasi muda, agar jangan pernah menyerah, tetap percaya pada diri sendiri, dan selalu bersyukur atas apa yang dimiliki. Karena menurutnya setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing,

“Jadikanlah kelebihan kalian untuk rendah hati, dan jadikan kekurangan kalian sebagai motivasi untuk tetap maju dan raih kesuksesan,” tutupnya.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok