Jurnalis : Isvani Arief
Editor : Masdin
Unsulbar News, Majene. Terinspirasi dari Indonesia mengajar, kelas Inspirasi, 1000 guru, sehingga didirikanlah lembaga Mandar Mappaguru atau Mandar Mengajar untuk bergerak pada kepedulian pentingnya kemajuan pendidikan.
Hadir untuk menginspirasi hingga ke daerah pelosok. Pada Session 1 Mandar Mappaguru menggelar Kelas Inspirasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rura, Desa Pao-Pao, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Dilaksanakan pada tanggal 08 Februari 2020.
Berbagai lembaga ikut terlibat, seperti Lingkaran Mahasiswa Tapango (Limata), Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Himpinan Mahasiswa Biologi (Himabio), Fakultas Ilmu Kesehatan Unsulbar, Satsagana, Pagar Nusa Kab. Polman dan komunitas Mamuju Mengajar.
Jarak tempuh menuju lokasi ± 30 KM, dengan perkiraan waktu 3 sampai 4 jam perjalanan. Mengingat kondisi jalan yang lumayan ekstrim dengan didominasi tanjakkan yang terjal sehingga butuh kehati-hatian untuk berkendara, tapi tidak ada rasa penyesalan dalam sebuah perjuangan untuk kemajuan sebuah pendidikan.
Seperti yang dirasakan Irma Harlina (Mahasiswa Biologi Unsulbar) yang ikut dalam kegiatan. Ia merasa bahagia dan beruntung bisa ikut dalam kegiatan tersebut. “Setelah mengikuti kelas Inspirasi saya merasa bahagia dan beruntung, mengapa demikian, karena ini ada adalah pengalaman pertama saya ikut dalam kegiatan seperti ini,” ungkapnya kepada Unsulbar News. Lanjut, dari kegiatan itu, Irma mendapat pengalaman dan teman baru dari berbagai lembaga.
Mandar Mappaguru sendiri memiliki program mingguan, bulanan, dan tahunan, program rutin dalam Mandar Mappaguru menjadi relawan pengajar di sekolah pendampingan selama 6 bulan tiap akhir pekan, menjadi pengajar Program bulanan di Mandar Mappaguru melaksanakan mengajar sehari di sekolah pedalaman yang jauh dari pusat kota. Sedangkan Program tahunan di Mandar Mappaguru melaksanakan pertemuan seluruh lembaga atau komunitas yang bergerak di literasi.
Kepala Jurnalis Unsulbar News, Rahmat Abdullah mengatakan bahwa perlu kesadaran dan peduli kepada lingkungan kita tentunya pada dunia pendidikan. “Meski mereka di dalam pelosok, mereka tetap bersemangat ingin menimbah ilmu dan tetap ingin bersekolah walau jauh dari kata layak akses fasilitas sekolah,” ujar Ketua komunitas Mandar Mappa’guru itu.