Jurnalis: Muhammad Yusuf
Unsulbar News, Majene – Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah virus jahat yang menyerang sistem pertahanan tubuh. Orang yang terkena HIV akan jadi lebih mudah sakit karena memiliki kemampuan tubuh yang lemah dalam melawan infeksi.
Penyakit ini, jika tidak ditangani akan semakin parah dan menyebabkan AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) yang merupakan penyakit serius yang bisa mengancam nyawa.
Baru-baru ini beredarnya informasi pesan WhatsApp mengenai penularan HIV melalui penggunaan alat cukur dan tusuk gigi yang telah menimbulkan kekhawatiran. Namun, benarkah hal tersebut? Yuk kita cari tahu sama-sama!
Bagaimana Penularan HIV dapat terjadi?
HIV dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu dari seseorang yang terinfeksi. Cairan tubuh yang dapat menularkan HIV meliputi darah, air mani, cairan vagina, cairan rektal/cairan anus, dan air susu ibu.
Selanjutnya, penularan penyakit ini dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa pelindung, penggunaan jarum suntik bersama, transfusi darah yang terkontaminasi, serta dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Tidak dapat menular melalui alat cukur dan tusuk gigi
Alat cukur, terutama yang digunakan di barbershop atau salon, memang dapat menyebabkan kekhawatiran. Alat cukur yang digunakan secara bergantian tanpa disterilisasi dapat berpotensi menjadi media penularan berbagai penyakit menular, termasuk HIV.
Meskipun demikian, risiko penularan HIV melalui alat cukur sebenarnya sangat rendah dan memakai alat cukur secara bergantian dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) tidak akan menularkan virus.
Menurut Dr. William Short, seorang spesialis penyakit menular di University of Pennsylvania, kemungkinan penularan HIV melalui alat cukur yang terkontaminasi sangat kecil. Karena virus HIV tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. Virus ini cepat mati dan tidak dapat bertahan di benda mati dalam waktu lama yang terpapar udara dan lingkungan luar tubuh.
Selain itu, pnelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Journal of Infectious Diseases” jug mendukung pernyataan itu. Studi tersebut menunjukkan bahwa HIV memiliki waktu hidup yang sangat terbatas di luar tubuh manusia, hanya beberapa menit hingga beberapa jam tergantung pada kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban. Sehingga tidak ada kemungkinan virus tersebut bertahan di alat cukur.
Begitu pun dengan tusuk gigi, hal ini sangat keliru. Tusuk gigi yang digunakan juga sering menjadi sumber kekhawatiran. Namun, risiko penularan HIV melalui tusuk gigi juga sangat rendah.
Dilansir dari Halodoc.com, sebuah platform kesehatan Online menyatakan bahwa, meskipun secara teori risikonya bisa saja terjadi melalui tusuk gigi, tapi potensinya sangat kecil. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa virus mudah mati ketika terpapar lingkungan luar tubuh.
Dari penjelasan diatas tetap penting untuk selalu menjaga kebersihan dan menggunakan alat pribadi yang steril untuk mencegah penularan berbagai penyakit menular lainnya, dan hindari berbagi tusuk gigi atau alat pribadi lainnya dengan orang lain. Ini adalah langkah-langkah sederhana yang dapat membantu melindungi kesehatan dan orang-orang di sekitar kita.