Jurnalis: Muhammad Rifaldi. B
Unsulbar News, Majene – Laboratorium Hubungan Internasional (Lab HI) menggelar GibaHI Series 4 berlangsung di ruangan senat, lantai 1 gedung perpustakaan Unsulbar, Selasa (27/08/2024).
Mengangkat tema “Memahami Kajian Transnasionalisme dalam Studi Hubungan Internasional”, Lab HI Unsulbar hadirkan pembicara yakni alumni program studi HI Unsulbar, Syahri Ridani.
Ririd sapaan Syahri Ridani tercatat sebagai mahasiswa HI Unsulbar angkatan 2016. Adapun saat ini tengah melanjutkan pendidikan program magister (S2) HI di Universitas Indonesia (UI) dengan peroleh beasiswa LPDP.
Sebagai pembicara pada GibaHI Series 4, ia membahas mengenai hubungan internasional yang selalu berfokus pada aktor negara yang dimana hal tersebut terlalu positivistik.
Sehingga, seiring perkembangannya zaman, kajian HI bukan hanya tentang negara, tetapi tentang bagaimana negara dalam panggung politik internasional, dan aktor-aktor lain selain negara.
Pada kesempatan kajian HI tersebut, dalam topik transnasionalisme dijelaskan bahwa aktor non negara bisa mempengaruhi suatu kebijakan. Ririd mengungkapkan mahasiswa HI lebih sering melakukan penelitian tentang negara-negara.
“Pembahasannya cukup panjang ya karena selama kita di Unsulbar belajar HI tuh, topik-topik penelitian mahasiswa di sini selalu berbicara tentang negara-negara pasar, kerja sama dan lain-lain,” ucapnya saat diwawancara Unsulbar News, Selasa (27/08).
Atas luasnya cakupan yang dipelajari di HI, sehingga banyak topik-topik lain yang dapat dibahas dalam penelitian mahasiswa nantinya.
“Konteks HI itu secara kontemporer saat ini itu memiliki banyak isu, termasuk isu kemiskinan, isu identitas, isu demokrasi, dan hak asasi manusia lainnya. Sehingga sebenarnya HI itu tidak melulu bagaimana aktor negara selalu berhubungan dengan negara lain karena HI sendiri siapa pun yang melintasi batas negara itulah HI,” tambahnya.
Sebagai salah satu alumni mahasiswa HI Unsulbar, Ririd berharap kepada mahasiswa selalu fokus dalam belajar baik dalam ruang kelas atau pun diruang publik.
“Harus selalu fokus dalam belajar, tetap banyak membaca dan diskusi karena kita labnya adalah membaca dan diskusi. Ketika kita memperbanyak membaca dan diskusi maka pikiran kita, wawasan kita, itu semakin luas dan juga nanti akan semakin kritis,” tutup Ririd pada sesi wawancara.
