Cegah Stunting, Mahasiswa KKN Tematik Stunting Unsulbar Gelar Edukasi Bahaya Pernikahan Dini

Gambar : Mahasiswa KKN Tematik Stunting Unsulbar yang melaksanakan sosialisasi bahaya pernikahan usia dini di SMAN 1 Campalagian/Foto: Dokumentasi Pribadi.

Jurnalis: M. Masdi

Unsulbar News, Majene – Mahasiswa KKN Tematik Stunting Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) berlokasi di Desa Bonde, Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar melaksanakan edukasi sosialisasi mengenai bahaya pernikahan dini di SMP Negeri 1 Campalagian. Rabu, 31/08/2024.

Kegiatan yang merupakan salah satu program kerja mereka berjalan lancar hingga akhir dengan diikuti kurang lebih 800 siswa siswi SMP Negeri 1 Campalagian.

Dalam pelaksanaannya siswa-siswi diberikan edukasi tentang bahaya pernikahan dini, dan juga Games hingga hadiah bagi peserta yang aktif dalam mengajukan pertanyaan.

Kepada Unsulbar News, Henri sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut pada KKN Tematik ini mengungkapkan kegiatan tersebut dilaksanakan sejalan dengan tugas mereka sebagai pelaksana KKN Tematik Stunting yaitu melaksanakan program kerja yang berkaitan dengan pencegahan Stunting dengan pengadaan kegiatan edukasi bahaya pernikahan dini yang mereka laksanakan.

“Iya kegiatan ini sejalan dengan tugas kami sebagai pelaksana KKN Tematik Stunting Desa Bonde Kecamatan Campalagian yang ditawarkan oleh BKKBN. Salah satunya dengan tujuan agar generasi mudah Indonesia dapat menyadari secara dini tentang bahaya pernikahan usia dini,” ujarnya. Kamis, (01/08)

Menghindari pernikahan dini mengurangi risiko anak terlahir Stunting

Dalam kesempatan yang berbeda,  Muhammad Indra selaku koordinator desa KKN Tematik Stunting Desa Bonde Kecamatan Campalagian, mengungkapkan harapannya dari kegiatan edukasi yang mereka laksanakan dapat memberikan pemahaman bagi siswa-siswi SMP Negeri 1 Campalagian tentang bahaya pernikahan dini.

“harapan kami yaitu mereka lebih sadar akan risiko pernikahan dini dan dampaknya terhadap Stunting. Dengan pengetahuan ini, diharapkan mereka membuat keputusan yang lebih bijak mengenai pernikahan. Sehingga dapat mengurangi risiko Stunting pada generasi berikutnya,” ucap Indra. Kamis, (01/08).

Lebih lanjut, Indra menjelaskan pernikahan yang dilakukan pada usia matang akan lebih banyak memberikan dampak positif, terutama dalam kesehatan keluarga.

“selain itu, dengan menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang, mereka dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan aktif berpartisipasi dalam program kesehatan serta pendidikan di sekolah dan masyarakat. Semoga edukasi ini memberikan dampak positif jangka panjang dalam mengurangi Stunting di lingkungan mereka,” sambungnya melalui WhatsApp.

Mahasiswa KKN Tematik Stunting Unsulbar yang ditempatkan di desa Bonde Kecamatan Campalagian terdapat  5 orang, diantaranya ada, Muhammad Indra ( Teknik Informatika), Henri (Agribisnis), Haerya Putri (Teknik Informatika), Taslim (Teknik Informatika), Hera Annisa (Teknik Informatika).

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok