Jurnalis : Reski Nopia Sari
Editor : Masdin
Unsulbar News, Majene. Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) bakal gelar Wisuda ke-IX pada esok, Senin (30/11/2020) di Masjid Agung Ilaikal Mashir, Majene.
Diperkirakan sebanyak 382 mahasiswa Unsulbar dari berbagai jurusan dan angkatan ini bakal mengikuti wisuda tatap muka secara terbatas. Hal tersebut berdasarkan keterangan Ketua panitia, Muhammad Nasir Badu P.h D.
“Jadi tahun ini memang berbeda dengan wisuda sebelumnya sama seperti dengan PKKMB kemarin bahwa segala sesuatunya itu serba terbatas, di mana jumlah wisudawan tahun ini ada 382 orang dan akan dibagi dalam dua sesi,” ujarnya saat ditemui Unsulbnar News di sela gladi resik.
Pembagian sesi tersebut dipilih mengingat kondisi sekarang yang wajib menerapkan protok kesehatan di masa pandemi Covid-19 dengan tidak berkerumun dan waib memakai masker.
“Nantinya, sesi pertama mulai pukul 08-11.30 dengan 200 orang dan sesi kedua di mulai pukul 12.00 dan prosesi dimulai pukul 13.00 dengan wisudawan 180an dan pun tetap memakai masker dan jaga jarak untuk mengindahkan protokol covid 19,” ujar Nasir Badu.
Lebih lanjut, pria yang juga mengajar di Universitas Hasanuddin tersebut mengatakan untuk megindahkan protokol covid, telah mempersiapakan seggala hal mulai dari surat izin kepada pemerintah daerah, Satgas Covid, dan kepolisian juga menyiapkan hand sanitizer.
“dan kita panitia wisuda sudah mempersiapkan segala sesuatunya mulai dari surat izin kepada pemerintah daerah,satgas covid, dan kepolosian dan panitia pun menyiapkan Hand sanitizer” ujarnya
Mengenai tamu undangan, panitia mengungkapkan bawha tamu undangan dibatasi hanya tokoh-tokoh tertentu dan orang tua wisudawan tidak boleh masuk dalam prosesi.
“Tamu undangan kita juga mengundang terbatas tidak seperti tahun sebelumnya, hanya tokoh-tokoh tertentu saja yang kita undang, juga orang tua tidak boleh masuk dalam prosesi jadi orang tua berada di luar, dan di luarpun tidak boleh berkerumun,” tegasnya.
Di tempat yang sama, salah satu peserta wisuda yang hadir, Nurmadina Azzahra mengungkapkan rasa sedihnya mengenai tahun ini dengan mekanisme wisuda yang serba terbatas.
“Kalau ditanya soal itu jujur sedih moment yang paling ditunggu-tunggu ini, kuliah selama 4 tahun orang tua tidak bisa mendampingi dan harus menunggu di luar yang harusnya disini sama-sama tapi mengingat kondisi saat ini juga ya harus mematuhi protokol covid, ” tutur mahasiswi prodi pendidikan Biologi tersebut.
Meski demikian, ia tapi tetap senang karena masih bisa merasakan wisuda secara tatap muka. “Tapi yah harus tetap bersyukur karena masih bisa diadakan wisuda secara luring meski harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Intinya apapun keputusan dari pihak universitas berarti itulah yang terbaik,” tutupnya.