Belajar Pengolahan Biji Kakao, Mahasiswa Agribisnis Unsulbar Berkunjung ke Macoa

Puluhan mahasiswa prodi Agribisnis Unsulbar saat berkunjung ke Macoa, Senin (13/11/2023)/Dokumentasi Pribadi

Penulis: Siti Nanda Cahya Al Qadri

Unsulbar News Majene – Mahasiswa Program Studi ( Prodi) Agribisnis kelas F angkatan 2022, Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) Lakukan kunjungan ke Mandar Cocoa (Macoa), Senin (13/11/2023). Kunjungan tersebut dalam rangka mempelajari mekanisme paskah panen cacao.

Macoa yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani No 2 Sidorejo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) sendiri merupakan usaha pengolahan biji kakao menjadi cokelat.

Pemilik usaha Macoa Dheny Frisandy kepada mahasiswa memperlihatkan proses pengolahan biji kakao paskah panen. Tahapannya seperti biji kakao yang masih basah, akan difermentasi dilanjutkan dengan proses penjemuran.

Biji kakao yang sudah dijemur hingga kering dilakukan proses sortir untuk selanjutnya disangrai. Biji kakao yang sudah disangrai, harus dipisahkan dulu dengan kulitnya lalu masuk proses penggilingan kasar.

Tidak sampai disitu masih ada beberapa tahapan selanjutnya yang harus diikuti hingga nantinya dihasilkan produk cokelat yang siap untuk diolah dan dikonsumsi.

Coklat Khas Mandar

Macoa sendiri merupakan nama brand dari cokelat yang diolah dari industri kakao milik  Dheny Frisandy. Maka tidak salah ketika cokelat Macoa dikatakan sebagai cokelat khas Mandar, Sulawesi Barat.

Lewat kegiatan seperti kunjungan mahasiswa atau pelajar ke tempat usahanya, Dheny menuturkan adalah bentuk upaya meningkatkan kualitas dan pemahaman terkait kakao.

“Meningkatkan kualitas SDM di Sulbar, makanya kami membuka ruang, salah’ satunya dengan mengisi kelas di kampus dan membuka kelas-kelas privat supaya pelajar, mahasiswa, atau siapapun yang mau belajar di Macoa itu dimungkinkan atau dibolehkan,” tutur Dheny.

Dirinya juga berharap, semakin banyak industri atau usaha kreatif khususnya dalam sektor pengolahan biji kakao, mengingat merupakan salah satu komoditi lokal yang ada di Sulbar guna perekonomian yang lebih baik.

“Semakin banyak Macoa-Macoa (usaha serupa) yang muncul, maka perekonomian kita akan membaik, tidak semua lagi, orang berharap jadi ASN atau pegawai, tapi semua orang bisa membuka lapangan kerja sendiri,” lanjutnya.

Salah satu mahasiswa yang berkunjung, Tarisa Cholifatunnisa mengaku senang bisa belajar pengolahan biji kakao secara langsung di Macoa.Tidak hanya itu, ia juga termotivasi untuk bisa memanfaatkan peluang usaha dari lingkungan sendiri.

“Memotivasi saya, teman -teman supaya lebih melihat kesekitar, kira-kira apasih yang bisa dibuat dari sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar, jadi bisa diolah, bisa dijadikan produk, jadi sebuah ciri khas daerah nantinya,” ucap Tarisa.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
YouTube
YouTube
WhatsApp
Tiktok