Jurnalis: Riska
Unsulbar News, Majene – Puluhan audiens memadati Gedung Dharma Wanita Majene, Sabtu (26/10/2024) malam, untuk menyaksikan bedah novel “Lautan dan Rimba: Kisah Petualangan di antara Gelombang dan Pepohonan” karya Muhammad Adnan.
Acara yang dimoderatori Muh. Iqbal Sauqi ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, Drs. H. Ahmad, M.Si. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai upaya penting membangun bangsa melalui sastra.
“Sebelumnya, kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kegiatan ini merupakan bagian penting dalam membangun semangat anak bangsa dan generasi melalui karya-karya sastra novel. Kreativitas seperti ini bisa menjadi hiburan, me refresh kita untuk bisa berfikir jernih dengan membaca novel,” ungkap Ahmad.
“Disamping itu, kegiatan ini juga bahkan sedikit banyaknya mampu mempengaruhi karakter masyarakat dan meningkatkan minat baca. Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya Direktorat Kebudayaan ini melalui fasilitas BPK, ini sangat luar biasa dan kami ucapkan terima kasih,” pungkasnya.
Puncak acara adalah bedah novel yang menghadirkan dua pemateri yaitu Abdul Masli dan penulisnya sendiri, Muhammad Adnan.
Adnan menjelaskan novelnya sebagai fiksi ilmiah yang mengeksplorasi hubungan kekerabatan antara etnik Mandar dan etnik Kaili. Ia pun memaparkan detail dari 13 bab yang terdapat dalam novel tersebut.
Sebelum sesi bedah novel, acara dimeriahkan oleh pementasan monolog berjudul “Pengalaman adalah Guru Terbaik” oleh Hikmal Akbar, mahasiswa STAIN Majene. Monolog tersebut diadaptasi dari novel “Lautan dan Rimba”.
Kegiatan yang sepenuhnya didanai Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVIII ini berjalan lancar dan sukses menarik minat masyarakat terhadap sastra lokal.
