Jurnalis: Marselino Geradus
Unsulbar News, Majene – Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Reguler Gelombang XXIV Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) serahkan proyek website desa buatannya kepada pemerintah Desa Riso, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Jumat (10/01/2025).
Kegiatan yang berlangsung di kediaman salah satu aparat desa ini dihadiri oleh para mahasiswa KKN dan juga dua orang mahasiswa Institut Agama Islam Darul Da’wah Islam (IAI DDI) Polewali Mandar, yang juga punya kepentingan di desa tersebut.
Adapun maksud website itu dibuat yaitu untuk memperkenalkan Desa Riso dengan potensi pariwisata yang menjanjikan, yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) di desa tersebut.
Salah satu mahasiswa KKN Unsulbar, Fyan Ramadhan (Informatika 2021) menjelaskan hal itu dengan penuh percaya diri saat diwawancara kru Unsulbar News.
“Banyak sungainya di sini, sama gunungnya juga, pokoknya bagus sekali di sini. Ada juga air panasnya tapi itumi, wisatanya belum ada yang kelola jadi belum terekspos keluar,” ucapnya lewat vn (voice note) Whatsapp, Selasa (14/01/2025).
Selain itu, Amir (Peternakan 2021) selaku Koordinator Desa (Kordes) KKN di desa tersebut turut menyampaikan bahwa pembuatan website ini dapat mendongkrak perekonomian desa setempat dalam berbagai aspek, utamanya lewat potensi pariwisatanya yang sangat bernilai.
Ia berharap, usaha yang telah mereka lakukan lewat pembuatan website tersebut dapat mendatangkan kesempatan emas ketika dikelola dengan baik.
“Dengan pemanfaatan yang baik, saya optimis website ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Desa Riso dan mendorong pertumbuhan desa di berbagai aspek,” tulisnya lewat Whatsapp.
Saat website ini diserahkan, As’ad Bunasir selaku perwakilan aparat desa merasa sangat senang dengan hasil kerja mahasiswa KKN.
Dalam wawancara online bersama Unsulbar News ia mengungkapkan, hal tersebut dapat membantu pemerintah desa dalam menjalankan peranannya secara lebih efektif.
“Karena bisa membantu pemerintah desa untuk mempublikasikan kegiatan desa melalui media sosial (website),” tulis pria sapaan Assa itu di Whatsapp.
Informasi terhimpun, website tersebut masih dalam proses finalisasi untuk hosting sehingga belum dapat diakses dalam waktu dekat.